BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Beberapa biaya jumlah totalnya bervariasi secara langsung terhadap
perubahan dalam aktivitas, sedangkan biaya lain relatif tidak terpengaruh. Oleh
karena sifat bisnis yang dinamis perusahaan seringkali dihadapkan dengan kebutuhan
untuk membuat perubahan-perubahan dalam tingkatan dan bauran aktivitas lainnya.
Agar manajemen dapat merencanakan aktivitas perusahaan dengan cerdik dan
mengendalikan biayanya secara relatif, hubungan antara terjadinya biaya dengan
perubahan dalam aktivitas harus dipahami secara menyeluruh. Makalah ini akan
membahas perubahan dalam aktivitas bisnis terhadap biaya dan mengklasifikasikan perilaku biaya sebagai
biaya tetap, biaya variabel, atau biaya semivariabel.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1.
Menjelaskan
apa yang dimaksud perilaku biaya
2.
Menjelaskan
bagaimana cara menghitung biaya semivariabel
3.
Menjelaskan
bagaimana penilain manajerial terkait perilaku biaya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFENISI
& POLA PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya atau cost behavior merupakan pola perubahan biaya
dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan.
Atas dasar tersebut maka biaya dapat diklasifikasikan menjadi :
1.
Biaya
Tetap (Fix Cost)
Biaya
tetap konstan secara total, namun jika biaya tetap dinyatakan menurut biaya
perunit, maka biaya tersebut berubah secara berlawanan dengan tingkat
aktivitas.
a.
Commited
Fixed Cost (Biaya Tetap yang telah Ditentukan)
Melibatkan
perencanaan untuk beberapa tahun ke depan. Misalnya beban bunga atas utang
jangka panjang dan sewa guna operasi dalam jangka panjang.
b.
Discretionary
Fixed Cost (Biaya Tetap Kebijakan)
Disebabkan
oleh keputusan tahunan yang dibuat oleh manajemen untuk membelanjakan biaya
tetap tertentu. Misalnya tingkat iklan dan jumlah sumbangan sosial yang
ditentukan olen manajemen dan tidak berkaitan langsung dengan aktivitas
penjualan atau produksi.
2.
Biaya
Variabel (Variable Cost)
Biaya
variabel meningkat secara total, proporsional terhadap aktivitas. Biaya
variabel konstan per unit terhadap aktivitas. Biaya variabel termasuk biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan, alat-alat
kecil, pengerjaan ulang, dan unit-unit yang rusak. Biaya variabel biasanya
dapat diidentifikasikan langsung dengan aktivitas yang menimbulkan biaya
tersebut.
a.
Engineered
Variable Cost (Biaya Variabel Sejati)
Memiliki
spesifikasi hubungan fisik yang eksplisit dengan pelaksanaan suatu aktivitas.
b.
Discretionary
Variable Cost (Biaya Variabel Bertahap)
Terjadi
karena adanya perubahan yang besar dalam tingkat aktivitas.
3.
Biaya
Semi Variabel (Semi Variable Cost)
Biaya
semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik
dari biaya tetap maupun biaya variabel. Terdapat dua alasan mengapa
karakteristik semivariabel dimiliki oleh beberapa jenis pengeluaran yaitu
sebagai berikut :
1.
Pengaturan
minimum mungkin diperlukan, atau kuantitas minimum dari perlengkapan atau jasa
mungkin perlu digunakan untuk memelihara kesiapan beroperasi. Di luar tingkat
biaya minimum ini, yang biasanya bersifat tetap, tambahan biaya bervariasi
terhadap volume.
2.
Klasifikasi
akuntansi, baik berdasarkan objek pengeluaran maupun fungsi umumnya
mengelompokkan biaya tetap dan biaya variabel bersama-sama. Misalnya saja,
biaya mesin uap yang digunakan untuk memanaskan ruangan yang bergantung pada
kondisi cuaca dan biaya mesin uap yang digunakan untuk proses produksi yang
bergantung pada volume produksi, mungkin dibebankan ke akun yang sama sehingga
mengakibatkan tercampurnya biaya tetap dan biaya variabel dalam akun yang sama.
v Y
= a + bx
v Y
= total mixed cost
v a
= total fixed cost
v b
= total variabel cost (unit aktivitas)
v x = tingkat aktivitas
Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka
diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:
1.
Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap
atau biaya variable bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat
subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi
dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam
jangka pendek minimal ada satu biaya tetap. Contoh : perbedaan perspektif
manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai biaya
variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan
kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya
tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya
memberhentikan karyawan.
2.
Sumber daya dan ukuran output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya
ini kemudian digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu
bentuk untuk mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut.
Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.
Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak.
Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan
dan penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas
atau penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi :
Penggerak
tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika
unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan baku.
Penggerak
tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor
lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin
B.
METODE
ANALISIS SEMIVARIABEL
Biaya semivariabel atau biasa juga disebut sebagai mixed cost
karena komponen biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Adapun
cara menghitung biaya semi variabel ini adalah sebagai berikut :
1.
Metode
Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Metode
tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus
dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan
digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di
definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik
rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau aktivitas
terendah. Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap
adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan
biaya / perubahan output
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi –
biaya rendah)
(output tinggi – output
rendah)
Biaya tetap = biaya total titik
tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
Biaya tetap = biaya total titik
rendah - (biaya variabel per unit x
output rendah)
Metode tinggi rendah bersifat sederhana, tetapi memiliki kelemahan
karena hanya menggunakan dua titik data untuk menentukan perilaku biaya, dan
metode ini didasarkan pada asumsi bahwa titik-titik data yang lain berada pada
garis lurus diantara titik tinggi dan titik rendah. Oleh karena hanya
menggunakan dua titik, maka metode ini dapat menghasilkan estimasi biaya tetap
dan biaya variabel yang biasa mengakibatkan kurang akurat dibanding dengan
estimasi yang diperoleh dari metode lain yang menggunakan lebih banyak titik
data.
2.
Metode
Scttergraph
Metode Scattergraph dapat digunakan untuk menganalisis perilaku
biaya. Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel independen dan
diplot sepanjang garis vertikal atau yang disebut dengan sumbu y. Aktivitas
terkait disebut sebagai variabel independen-misalnya, biaya tenaga kerja
langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin, unit output, atau presentase
kapasitas dan diplot di sepanjang garis horizontal yang disebut sumbu x. Metode
Scattergraph merupakan kemajuan dari metode tinggi-rendah karena metode ini
menggunakan semua data yang tersedia, bukan hanya dua titik data. Selain itu,
metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah
biaya tersebut kelihatan berkaitan dengan aktivitas itu dan apakah hubungannya
mendekati linear. Inspeksi visual juga memfasilitasi deteksi terhadap titik
data abnormal. Meskipun demikian, suatu analisis perilaku biaya menggunakan
metode scattergraph bisa saja menjasi bias karena garis biaya yang digambar
melalui plot data didasarkan pada interpretasi visual.
3.
Metode
Analisis Regresi
Metode analisis regresi atau biasa juga disebut dengan metode
kuadrat terkecil menentukan secara matematis garis yang paling sesuai, atau
garis regresi linear melalui sekelompok titik. Garis regresi meminimalkan jumlah
kuadrat deviasi setiap titik aktual yang diplot dari titik diatas atau
dibawahnya dalam garis regresi.
Analisis regresi berganda merupakan penerapan dan perluasan lebih
lanjut dari metode kuadrat terkecil yang memungkinkan pertimbangan atas lebih
dari satu variabel independen. Dalam analisis regresi berganda, persamaan
kuadrat terkecil untuk garis lurus, yi = a + bi x + ei
diperluas untuk memasukkan lebih dari satu variabel independen.
C.
PENILIAN
MANAJERIAL
Pertimbangan
manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya.
Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya
aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori
variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran. Daya tarik dari metode
ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih metode ini, manajemen
berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan
keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan
pengklasifikasian biaya.Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi
biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel
dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel. Sebagai
contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesinn fotokopi dalam
satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya. Dengan demikian, akan
mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-akun biaya tetap lainnya,
dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian, komponen variabel
dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal ini
memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap
jenis kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan
mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik. Keunggulan dari penggunaan
pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada
kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan
tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang
baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan,
dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal
yang penting.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perilaku biaya atau cost behavior merupakan pola perubahan biaya
dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan.
Atas dasar tersebut maka biaya dapat diklasifikasikan menjadi :
1.
Biaya
Tetap
2.
Biaya
Variabel
3.
Biaya
Semivariabel
Biaya-biaya yang termasuk dalam
biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-komponen tetap dan variabel.
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen tetap dan variabel yaitu :
1.
Metode Titik Tinggi Rendah
2.
Metode Scattergraph
3.
Metode Kuadrat Terkecil
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan
perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang
digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer
menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi
kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K.2009.Cost Accounting Buku 1 Edisi 14.
Jakarta : Salemba Empat
folow aku juga yahh kakak hehe
BalasHapusizin sedot materinya gan, buat reverensi ane.. :)
BalasHapusijin copy yah bu
BalasHapusThanks ya, saya sangat berterima kasih kepada penulis karena artikel sangat membantu saya dalam memahami materi tentang Prilaku Biaya Aktivitas. Kunjungi juga ya MAPPING PRILAKU BIAYA AKTIVITAS
BalasHapus