Kamis, 02 Januari 2014

PASAR MODAL



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATARBELAKANG

Dalam perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur dan faktor pendukung bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dalam suatu perekonomian yang masih primitif dimana unit-unit ekonomi memenuhi kebutuhan dasar mereka melaui barter, yang tidak memiliki dorongan untuk mengembangkan suatu sistem keuangan. Setelah suatu perekonomian meningkat ke jenjang yang lebih tinggi dalam pembangunan ekonomi dari para warga mulai mengambil spesialisasi masing-masing dalam bidang produksi dan jasa, kecenderungan untuk menyimpan kekayaan dalam aset fisik (real assets) pelan-pelan dan bergeser ke aset keuangan (financial assets).
Pasar modal menyediakan fasilitas untuk menanam dana atau mendapatkan modal untuk investasi jangka panjang. Alasan utama orang memilih meminjam dana jangka panjang ialah untuk mengurangi resiko naiknya tingkat bunga sebelum ia melunasi utang tersebut. Namun, pengurangan resiko itu justru menimbulkan beban biaya karena tingkat bunga jangka panjang kebanyakan lebih tinggi dari tingkat bunga jangka pendek.

B.     RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan pasar modal ?
2.      Siapa-siapa sajakah pelaku dalam pasar modal ?
3.      Apa- apa saja instrument dalam pasar modal ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    PASAR MODAL

Pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Dalam kegiatannya, pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas kepada perusahaan yang menawarkan saham atau obligasi kepada masyarakat, dengan memberikan kemudahan-kemudahan dan juga memberikan peraturan-peraturan agar kepentingan masyarakat terjamin, sehingga setiap perusahaan yang akan go public diteliti kelayakannya. Pasar modal Indonesia sudah di kenal sejak tahun 1912, tetapi karena suasana politik dan ekonomi, kegiatannya terhenti dan baru bisa dikatakan aktif lagi tahun 1976.
Pasar modal adalah tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari dana (emiten) dan para penanam modal (investor). Di pasar modal, perusahaan mengharapkan akan memperoleh modal dengan biaya murah melalui penjualan dari sahamnya. Ada tiga definisi modal yaitu :
1.      Definisi yang luas
Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, serta surat-surat kertas- berharga/klaim, jangka panjang dan panjang pendek, primer dan tidak langsung.
2.      Definisi dalam arti menengah
Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi-obligasi, pinjaman berjangka hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka.
3.      Definisi dalam arti sempit
Pasar modal adalah tempat pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi-obligasi dengan memakai jasa dari makelar, komisioner dan para underwriter.
Secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek. Jelasnya pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan suatu bentuk lembaga resmi yang disebut bursa efek.
Berbeda dengan tujuan pasar modal diberbagai negara, pasar modal di Indonesia mempunyai jangkauan dan misi yang lebih luas. Jangkauan yang hendak dirangkum mencakup tiga aspek mendasar, tiga aspek mendasar yang ingin dicapai pasar modal di Indonesia yaitu :
1.      Mempercepat proses perluasan patisipasi masyarakat dalam kepemilikan saham-saham perusahaan.
2.      Pemerataan pendapatan masyarakat melalui kepemilikan saham perusahaan
3.      Menggairahkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dan perhimpunan dana untuk digunakan secara produktif.
Pasar modal merupakan wahana transaksi antara pihak yang membutuhkan modal dan pehak pemodal.  Sampai saat ini terdapat Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada umunya orang membeli efek bukan terutama didorong untuk memeroleh dividen atau bunga, tetapi memeroleh capital gain yaitu selisih kurs positif antara waktu membeli dan waktu menjual. Dengan adanya pasar modal maka perusahaan memperoleh dana murah dari masyarakat, dengan demikian kredit perbankan bisa dialihkan untuk membiayai bidang usaha lain terutama untuk pengusaha kecil dan menengah.
B.     PELAKU PASAR MODAL

Lembaga-lembaga yang menjadi pelaku dan masing-masing perananya di pasar modal adalah sebagai berikut :
1.      Emiten
Emiten adalah perusahaan yang membutuhkan dana melalui pasar modal. Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana jangka panjang, baik berupa modal sendiri maupun melaui modal pinjaman. Modal sendiri diperoleh dengan menjual sahamnya dan apabila ingin memperoleh pinjaman maka perusahaan dapat menjual obligasi.
Perusahaan memanfaatkan pasar modal untuk menarik dana dengan tujuan sebagai berikut :
a.    Untuk perluasan usaha
Perluasan usaha oleh suatu perusahaan tentunya akan berdampak pada tambahan dana. Dana yang paling murah adalah bersumber dari keuntungan yang belum dibagikan atau laba ditahan. Apabila perusahaan tidak memiliki laba ditahan, biasanya yang diprioritaskan adalah mengundang para pemegang saham untuk menambahkan modalnya.
b.   Memperbaiki struktur modal
Modal suatu perusahaan terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Keputusan yang diambil dengan menual saham akan menguntungkan apabila kondisi suatu perekonomian dan usaha dalam keadaan baik, karena perusahaan akan memperoleh keuntungan lebih besar dibandingkan bunga pinjaman yang akan dibayar. Apabila debt ratio perusahaan semakin baik, perusahaan bisa meningktkan pinjaman melalui obligasi.
c.    Pengalihan pemegang saham (divestment)
Pengalihan pemegang saham perusahan yang telah go public kepada pihak lain disebut divestment. Pengalihan saham tersebut akan lebih mudah apabila sudah ada pihak yang bersedia untuk membelinya. Para pemegang saham dapat juga memanfaatkan pasar modal sebagai tempat untuk mengalihkan sahamnya dalam hal demikian maka pemilik saham dapat menawarkan sahamnya tersebut secara umum.

2.      Pemodal
Penanam modal adalah yang menanamkan modalnya secara langsung membangun pabrik, memiliki sumber daya manusia, dan sebagainya, intinya adalah mendirikan dan mengoperasikan perusahaan yang dapat memproduksi barang dan jasa untuk dijual ke masyarakat. Tujuan para pemodal dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
a.    Pemodal yang bertujuan memperoleh deviden
Kelompok ini mengincar perusahaan yang sudah sangat stabil karena perusahaan tersebut diperkirakan akan memperoleh keuntungan yang relative stabil dan akhirnya memberikan deviden.
b.   Pemodal yang bertujuan berdagang
Kelompok ini aktif dalam kegiatan berdagang di bursa dengan tujuan memperoleh selisih lebih penjualan saham dari turun/naiknya harga saham sesuai dengan penawaran dan permintaan.

3.      Lembaga Penunjang
Keberadaan lembaga penunjang merupakan salah satu faktor penting berkembangnya pasar modal. Lembaga penunjang yang menyediakan jasanya bagi para emitan dan pemilik modal adalah penjamin emisi, penanggung, wali amanat, perantara perdagangan efek, pedaang efek, perusahaan surat berharga, dan perusahaan pengelola dana. Aturan-aturan main dan beberapa sifat yang berlaku khusus di pasar modal membutuhkan adanya lembaga penunjang untuk mengatur hal-hal berikut :
a.    Perusahaa yang menawarkan efek membatasi waktu penualan efekya, dengan mengharapkan dana yang diinginkannya dapat diperoleh dalam waktu yang telah ditentukan.
b.   Perdagangan efek mengambil tempat yang telah ditentukan pada hari-hari tertentu dan jam tertentu.
c.    Barang yang diperdagangkan adalah hanya surat berharga karena itu berhubungan langsung denga perusahaan yang menerbitkannya.
d.   Perdagangan surat berharga itu dapat terlaksana apabila ada pemodal yang memercayai emiten.
e.    Kepercayaan para pemodal kepada emiten timbul karena adanya factor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan sendiri seperti reputasi komisaris, direksi, perusahaan bekerja produktif, dan diproyeksikannya memeroleh keuntungan.
f.    Factor-faktor yang diprediksi oleh para pemodal adalah pesaing, keadaaan ekonomi/moneter, perpajakan, politi, dan lainnya.

4.      Kanto Biro Administrasi Efek
Kegiatan kantor administrasi efek adalah sebagai berikut:
a.    Membantu emiten dan penamin emisi dalam rangka emisi efek
b.   Melaksanakan kegiatan untuk menyimpan dan pengalian hak atas saham para pemodal
c.    Menyusun daftar nama pemegang saham dan perubahannya nuk melakukan pembukuan pemegang saham dan diserahkan oleh emiten kepada kantor administrasi efek
d.   Menyiapkan korespondensi emiten kepada para pemegang saham, seperti menyampaikan panggilan RUPS termasuk pemberitahuan pembayaran deviden
e.    Membuat laporan-laporan lainnya bila diminta instansi berwenang seperti  Bapepam.
C.     INSTRUMENT  PASAR MODAL

Instrument atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal umumnya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : surat berharga bersifat utang atau pengakuan utang dari suatu perusahaan yang dikenal sebgai obligasi dan surat berharga yang bersifat kepemilikan atau bukti penyertaan dalam suatu perusahaan yang dikenal sebagai saham.
Obligasi (bond) adalah sekuritas (instrument jangka panjang) yang membayar sejumlah bunga tertentu kepada investor secara periodik. Obligasi memiliki : a.) nilai nominal (par value) umumnya 1 juta, b.) waktu jatuh tempo (maturity date), waktu dimana perusahaan wajib membayar nilai nominal obligasi, c.) bunga nominal (coupon tarif) adalah tingkat pendapatan diterima setiap tahun sampai jatuh tempo. Jenis – jenis obligasi :
1.      Perpetual Bond, yaitu obligasi yang tidak memiliki batas waktu. Jenis ini sangat jarang terjadi akan tetapi pernah diterbitkan oleh pemerintah Inggris, pemerintah harus membayar bunga tetap selamanya kepadaa pemegang obligasi. Nilai sekarang (PV) dari obligasi tanpa jangka waktu sama dengan nilai kapitalisasi dari aliran arus kas tanpa batasan pembayaran bunga.
2.      Maturity Bond, yaitu obligasi yang memiliki jangka waktu terentu dan terdiri dari dua jenis yaitu :
a.       Zero Coupon Bond, yaitu obligasi yang tidak memiliki tingkat bunga, keuntungan yang diperoleh adalah pembelian obligasi yang lebih rendah nominalnya.
b.      Non- Zero Coupon Bond, yaitu ika obligasi memiliki maturitas maka harus dipertimbangkan nilai bunga dan maturitasnya.

Saham preferen adalah saham yang memiliki katakteristik gabungan antara obigasi karena memberikan bunga tetap dan saham biasa karena memeroleh deviden tetap. Ketika terjadi likuiditas, klaim pembayaran saham preferen berada di bawah obligasi tapi diatas saham biasa. Karakteristik saham preferen  yaitu a.) Hak menerima deviden terlebih dahulu (dinyatakan dalam presentase nilai nominalnya). b.) Hak deviden kumulatif, yaitu hak menerima deviden tahun-thun sebelumnya yang belum dibayar, c.) Hak pada waktu likuiditas terhadap aktiva sebesar nominal saham preferen + deviden yang belum dibayar (sehingga lebih kecil resikonya daripada saham biasa). Jenis jenis saham preferen :
a.       Convertible prefered stock, yaitu saham yang dapat ditukar menjadi saham biasa (rasio pertukaran ditentukan oleh perusahaan)
b.      Callable preferred stock, yaitu saham yang dapat dibeli kembali di masa depan dengan nilai tertentu, harganya lebih tinggi dibandingkan harga nominal saham.
c.       Floating/ adust-able-rate preferred stock, adalah sham inovasi baru AS dikenalkan pada tahun 1982, tidak membayar deviden secara tetap, tergantung return T-Bill.

Saham biasa adalah saham pemegang sahanm, merupakan investasi yang paling beresiko  namun juga memiliki return paling tinggi ( high risk high return). Klaim terhadap saham biasanya berada pada urutan terakhir (setelah obligasi dan saham preferen) bila terjadi likuiditas. Hak pemegang saham biasa : a.) hak control, yaitu hak untuk dewan direksi, hak mengontrol siapa yang memimpin perusahaan digunakan dalam RUPS, b.) hak menerima deviden setelah pemegang saham preferen, c.) hak primitive, yaitu hak mendapatkan prosentase pemilik saham jika ada tambahan lembaran saham baru

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek. Jelasnya pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan suatu bentuk lembaga resmi yang disebut bursa efek.
Lembaga-lembaga yang menjadi pelaku dan masing-masing perananya di pasar modal adalah penjamin emisi, penenggung, wali amanat, perantara perdagangan efek, pedagang efek, perusahaan surat berharga, dan perusahaan pengelola dana.
Instrument atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal umumnya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu : surat berharga bersifat utang atau pengakuan utang dari suatu perusahaan yang dikenal sebgai obligasi dan surat berharga yang bersifat kepemilikan atau bukti penyertaan dalam suatu perusahaan yang dikenal sebagai saham ( saham preferen dan saham biasa).
Dengan adanya pasar modal maka perusahaan memperoleh dana murah dari masyarakat, dengan demikian kredit perbankan bisa dialihkan untuk membiayai bidang usaha lain terutama untuk pengusaha kecil dan menengah.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin.2004.Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Jakarta:Rineka Cipta.
Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial. Jakarta:Bumi Aksara.
Raharjaputra, Hendra S.2009.Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat.
Rindjin, Ketut.2000. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Said, Salmah.2012.Manajemen Keuangan (Suatu Pengantar).Makassar: Alauddin University Press.

Selasa, 24 Desember 2013

Anggaran Fleksibel, varian biaya langsung dan pengendalian manajemen



  
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATARBELAKANG
Anggaran (dari tua Prancis bougette, tas) adalah daftar semua biaya yang direncanakan dan pendapatan. Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Ini adalah rencana untuk menyimpan dan pengeluaran. Anggaran adalah sebuah konsep penting dalam ekonomi mikro , yang menggunakan garis anggaran untuk mengilustrasikan trade-off antara dua atau lebih barang. Dalam hal lain, anggaran adalah sebuah rencana organisasi dinyatakan dalam istilah moneter.
Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi.Penganggaran merupakan salah satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusahaan dan penganggaran bukan perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusahaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba..

B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan anggaran fleksibel ?
2.      Apa yang dimaksud dengan varian biaya langsung ?
3.      Bagaimana pengaruhnya terhadap pengendalian manajemen?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    ANGGARAN FLEKSIBEL

Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun.  Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni :
·      Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat aktivitas.
·      Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual.
·      Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.

Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu: Biaya tetap dan Biaya Variabel. Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan sebenarnya terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih tetap dan akurat. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Sebuah anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat perbandingan lebih valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang diharapkan dan pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan dijual. Anggaran Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan adalah mungkin untuk membedakan efisiensi asli.
Sebelum anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi biaya tetap dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian dapat meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya tetap" adalah biaya-biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang aktivitas tertentu. Sebuah anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan pendapatan dan biaya untuk berbagai tingkat produksi atau aktivitas penjualan. Ini jauh lebih berguna daripada statis anggaran , yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan menyimpang jauh dari aktivitas yang sebenarnya selama periode anggaran. Sebaliknya, sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan hasilnya dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran fleksibel ini juga berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari siklus anggaran, karena mudah untuk model skenario yang berbeda dan melihat bagaimana mereka mempengaruhi pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap (stutic budget) karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk berfungsi sebagai panduan penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark) dalam mengawasi dan mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan ini dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi. Anggaran fleksibel (flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.




B.     VARIANS BIAYA  LANGSUNG
Pada kenyataannya jarang sekali pengeluaran biaya produksi sesungguhnya sama dengan standar. Pada umumnya terdapat perbedaan antara biaya  standar dengan pelaksanaan, yang disebut sebagai selisih atau varians. Selisih adalah perbedaan antara biaya menurut standar (anggaran) dengan biaya aktual ( yang sesungguhnya terjadi ). Selisih merupakan petunjuk tentang adanya ketidak tepatan, sehingga manajemen perlu menganalisis penyebab terjadinya selisih. Jika pelaksanaan sesungguhnya menyimpang terus-menerus dari standar dengan jenis penyimpangan yang sama, maka bisa jadi terdapat ketidak tepatan dalam standarnya. Namun jika penyimpangan tersebut tidak terjadi terus menerus dan dengan pola yang berbeda-beda, berarti terjadi kesalahan dalam pelaksanaan (biaya aktual). Analisis yang kita akan bahas menitik beratkan pada selisih yang terjadi pada biaya produksi, yang meliputi analisis selisih terhadap biaya bahan baku dan analisis selisih terhadap biaya tenaga kerja langsung.
Pengendalian biaya yang memadai memerlukan perbandingan biaya aktual dengan target atau jumlah tertentu terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah anggaran telah berfungsi sebagai alat pengendalian adalah dengan menggunakan analisis varian yang membandingkan antara anggaran yang dianggarkan dengan realisasinya. Jika terjadi penyimpangan anggaran yang lebih besar dari yang telah dianggarkan maka hal tersebut perlu ditelusuri penyebabnya kemudian diambil tindakan koreksi untuk memperbaiki selisih yang sifatnya tidak menguntungkan. Analisis Varians adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan.
Analisis varians sering digunakan untuk eveluasi kinerja yaitu efektifitas (tingkat seberapa besar tujuan yang diinginkan tercapai) dan efisiensi (jumlah input yang digunakan untuk mencapai level output yang diinginkan. Dengan input yang terbatas, dapat menghasilkan output yang maksimal). Jangan secara otomatis menilai bahwa favorable varians mengindikasikan hal yang baik. Karena varians hanya masalah lebih atau kurang dari standar yang ditetapkan, bisa saja standar yang ditetapkan tersebut sudah out of date (tidak mencerminkan keadaan ekonomi yang sesuai). Bila standarnya seperti ini, favorable variance belum tentu menunjukkan kinerja yang bagus.
                               
B.1 Varian Bahan Baku
Varians bahan baku adalah selisih bahan baku actual dengan bahan baku berdasrkan standar yang diperkirakan, Bastian Bustami dan Nurlela (2009:274). Dalam varians bahan baku dapat dianalisis menjadi :
1.    Varians harga bahan baku
Adalah selisih harga bahan baku actual dengan harga bahan baku berdasarkan standar yag diperkirakan. Perusahaan biasanya menghitug varians harga bahan baku pada saat berbeda dengan pencatatan harga beli bahan baku atau harga pemakaian bahan baku. Kemungkinan penyebab varians bahan baku tidak menguntungkan adalah :
·      Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam.
·      Jauhnya pemasok, sehingga tingginya biaya angkut yang dibebankan ke perusahaan.
·      Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok.

Yang bertanggung jawab terjadinya varians pembelian harga adalah departemen pembelian. Namun personal supervise dan perancangan produk yang mengusulkan spesifikasi jenis dan merek bahan tertentu juga dapat diminta pertanggungjawabannya.

2.      Varians Penggunaan Bahan
Adalah selisih antar kuantitas actual yang digunakan untuk produksi dengan pemakaian bahan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menggunakan harga beli bahan baku standar. Untuk kebutuhan pengendalian, jika terjadi varians harus segera disolusi secepat mungkin walaupun ada kemungkinan tidak dapat dihitung sampai pekerjaan selesai, karena varians sangat besar pengaruhnya pada baiay operasi. Kemungkinan terjadinya varians tidak menguntungkan :
·      Kehilangan bahan baku saat penanganan tahap awal proses.
·       Pemborosan selama pemrosesan.
·      Terjadi kerusakan bahan dan sisa bahan berlebihan.
·       Perubahan spesifikasi produk yang belum disesuaikan dengan standar.
·      Penggantian bahan baku dari standar yang ditetapkan.

Sedangkan Supriyono (2008:103) mengemukakan bahwa varians bahan baku dapat dianalisis menjadi :
1.     Standar Harga Bahan Baku.
Adalah harga bahan baku persatuan bahan baku yang seharusnya terjadi dalam pembelian bahan baku. Penyebab terjadinya selisih :
·      Fluktuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan.
·      Kontrak dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
·      Pembelian dari supplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau tidak menguntungkan.
·      Kegagalan dalam memanfaatkan potongan pembelian.
·      Tambahan pembayaran bahan baku adanya pembelian khusus yang dilaksanakan.
·      Pembelian dalam jumlah ekonomis atau tidak ekonomis.
·      Faktor-faktor internal yang mengakibatkan harus membeli bahan baku secara mendadak.

2.    Kuantitas Bahan Baku
Adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu satuan produk teetentu. Penyebab terjadinya selisih adalah :
·      Perubahan rancangan produk, peralatan atau metode perolehan produk yang belum dinyatakan standar.
·      Pemakaian bahan baku subtitusi yang menguntungkan atau merugikan.
·      Selisih hasil dari bahan baku yang mengakibatkan kuantitas yang dipakai lebih besar atau lebih kecil disbanding standar.
·      Kerugian bahan baku karena rusak, yang disebabkan karyawan tidak terlatih, tidak diawasi atau teledor saat bekerja.
·       Pengawasan yang terlalu kaku.
·      Kurangnya peralatan atau mesin.
·       Kegagalan dalam mangatur mesin atau peralatan dalam konsisi yang baik.

Manfaat dari adanya selisih harga, adalah :
·         Selisih harga bahan baku pada dasarnya adalah tanggung jawab dari bagian pembelian karena bagian tersebut telah membeli bahan baku dengan harga lebih tinggi atau lebih rendah dari banding standar. Oleh karena itu selisih harga bahan baku dapat dipakai nilai investasi bagian pembelian.
·         Perhitungan selisih harga bahan baku dapat bermanfaat untuk harga bahan baku terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

Manfaat adanya selisih kuantias bahan baku, adalah :
·         Menilai departemen produksi atau pabrik
·         Untuk mengukur pengaruh akibat efisiensi pemakaian bahan baku terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

Selisih harga bahan/material = (harga bahan standar  -  harga bahan sesungguhnya) x                        Jumlah bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan
Selisih Pemakaian Bahan/material = (pemakaian  bahan standar - pemakaian bahan) x  Jumlah bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan

Contoh kasus :
PT. Agung Bakery membeli bahan baku sebanyak 40.000 kg dengan harga per kg aktual Rp 3500,00. Total bahan yang  digunakan untuk memproduksi adalah 35.000 kg dan harga standar per kg-nya adalah Rp. 3000,00. Berapakah selisih penggunaan bahan yang timbul?  
Penyelesaian :
Selisih Bahan Baku :
Material
Kuantitas
Harga
TOTAL
Standar
35.000
Rp 3000,00
Rp 105.000.000,00
Aktual
40.000
Rp 3500,00
Rp 140.000.000,00
Selisih
 5.000
Rp   500,00
Rp  35.000.000,00 (U)

Selisih bahan baku sebesar Rp  35.000.000,00 merupakan selisih tidak menguntungkan karena ji umlah bahan baku yang digunakan lebih besar dari standar yang telah ditetapkan.
Analisa sebab-sebab selisih :
a.       Selisih Harga Bahan
= [harga bahan standar - harga bahan sesungguhnya] x Jumlah bahan              sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan
=  Rp   500,00 X 40.000
=  Rp. 20.000,00
( Tidak Menguntungkan , karena harga standar lebih kecil dari harga aktual)
b.      Selisih Pemakaian Bahan
=[pemakaian  bahan standar-pemakaian bahan] x  harga bahan standar sesungguhnya per satuan      
= 5000 X Rp 3000,00
= Rp 15.000.000,00
(Tidak Menguntungkan, karena kuantitas standar lebih kecil dari kuantitas  aktual)

B. 2 Varian Tenaga Kerja Langsung
Varian tenaga kerja langsung, merupakan hasil dari total biaya tenaga kerja langsung dri suatu periode yang berbeda dengan total biaya tenaga kerja langsung standar untuk output pada periode tersebut.
Varian tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua komponen:
1.    Varian tarif tenaga kerja langsung, adalah selisih antara tarif upah aktual yang dibayarkan dengan tarif standar dikalikan jumlah jam tenaga kerja langsung aktual dalam operasi.
2.    Varian efisiensi tenaga kerja langsung, adalah selisih antara jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan untuk n\bekerja denga total jam kerja standar untuk unit yang diproduksi dikalikan tarif upah tenaga kerja langsung standar per jam.

Selisih upah langsung adalah perbedaan antara upah langsung standar dengan upah langsung yang sesungguhnya dibayarkan (aktual). Penyebab selisih upah langsung adalah
  1. Selisih tarif upah 
= (Tarif standar per jam kerja -  Tarif aktual per jam kerja)   jam kerja aktual
  1. Selisih penggunaan jam kerja/ selisih efisiensi
= (Jam kerja standar -  Jam kerja aktual)  tarif standar per jam 
  
Contoh Penyusunan.
Diperoleh data dari perusahaan mengenai anggaran dan realisasi tenaga kerja langsung untuk Januari 2011 sebagai berikut :
Anggaran bulan Januari 2011
-   Produksi 14.000 unit
-   Standard efisiensi tenaga kerja = 2 jam per unit
-   Tariff upah tenaga kerja direncanakan Rp. 42 per jam
Laporan akuntansi untuk tenaga kerja langsung
-   Produksi  15.000 unit                                  
-   Jam kerja sesungguhnya 30.250 jam
-   Tarif upah tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. 45 per jam.
Atas dasar data tersebut dapat disusun :
a.Laporan pelaksanaan tenaga kerja langsung bulan Januari 2011
Keterangan
Anggaran
Realisasi
Jumlah
Prosentase
Produksi
14.000
15.000
1.000
7.15
DLH
2
2.0167
0,0167
0.835
Jam T.K.L.
30.000
30.250
250
0.83
Tarif upah
Rp. 42
Rp.45
Rp.3
7.15

Biaya T.kerja

Rp. 1.260.000

Rp.1.361.250

Rp.101.250

8.0

Keterangan
Anggaran
Anggaran yg disesuaikan
Realisasi
Jumlah
Prosentase
Produksi
14.000
15.000
15.000
-
-
DLH
2
2
2.0167
0,0167
0.835
Jam T.K.L.
28.000
30.000
30.250
250
0.83
Tarif upah
Rp. 42
Rp.42
Rp.45
Rp.3
7.1
Total Biaya
Rp. 1.176.000
Rp.1.260.000
Rp.361.250
Rp.101.250
8.04


Analisa Varian.
Varian efisiensi : ( 30.000 -.30.250 ) x Rp. 42    = Rp. 10.500 ( Rugi )
Varian tariff upah : ( Rp. 45 – Rp. 45 ) x 30.250 = Rp. 90.750 ( rugi )
Total varian biaya tenaga kerja langsung            = Rp.101.250 ( rugi )

C.     PENGENDALIAN MANAJEMEN

Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan yang terjadi pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen merupakan kegiatan yang berada tepat di tengah dua kegiatan lainnya. Dua kegiatan yang dimaksud adalah perumusan strategik yang dilakukan manajemen puncak dan pengendalian tugas yang dilakukan manajemen paling bawah. Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap tindakan/kegiatan harus sama dengan rencana. Pada prosesnya bisa saja berubah karena perbedaan waktu antara rencana dan kegiatan. Tujuan pengendalian manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi yang akan dituju. Jika apabila seorang manajer menemukan cara yang lebih baik dalam operasi sehari-harinya, pengendalian manajemen seharusnya tidak melarang manajer tersebut melakukan dengan cara yang menurut dia benar.
Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih sering yang dibutuhkan para manjer untuk menerapkan pengendalian dan secara efektif menjalankan rencana perusahaan. Anggaran fleksibel merupakan alat pengendalian yang sangat bagus karena anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung berapa biaya yang seharusnya untuk tingkat aktual output tersebut. Perbedaan antara jumlah aktual dan jumlah anggaran fleksibel disebut sebagai variansi anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel menyediakan suatu ukuran efisiensi dari seorang manajer.
Perencanaan  yang  baik  dapat  membantu  manajemen  untuk  mengadakan pengawasan   terhadap   kegiatan   yang   dilaksanakan.   Disamping   itu,   dengan perencanaan  dapat  digunakan  sebagai  pengendalian  biaya-biaya  yang  terjadi  di perusahaan.  Umumnya,  pada  perusahaan  manufaktur  biaya  yang  dikendalikan adalah biaya-biaya produksi membandingkan   biaya   standar   yang   telah ditetapkan  dengan  biaya  produksi  yang  sesungguhnya  terjadi.  Sehingga  dari analisis ini dapat diketahui penyimpangan atau selisih yang terjadi.. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan untuk pengendalian biaya produksi adalah analisis varian. Biaya yang dianalisis adalah biaya  bahan  baku,  biaya  tenaga  kerja  langsung,  dan  biaya  overhead  pabrik.    
Dengan  penggunaan  analisis  varian  yang  meliputi  varian  bahan  baku, varian tenaga kerja langsung, dan varian biaya overhead pabrik maka perusahaan lebih mudah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian aktivitas produksi perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui ada tidaknya penyimpangan atau selisih biaya-biaya produksi. Kemungkinan perusahaan dapat mencari alternatif tindakan korektif  untuk  menyikapi  permasalahan  yang  ada.  Dengan  demikian  proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
















BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi
Varians biaya bahan baku langsung dipecah menjadi varians kauntitas (apakah terlalu banyak bahan baku yang digunakan atau tidak), dan varians harga (apakah harganya terlalu tinggi daripada yang diharapkan atau tidak).  Suatu varians kuantitas bahan baku tidak menguntungkan yang signifikan menyarankan suatu kebutuhan untuk meninjau ulang proses produksi.  Varians kuantitas bahan baku tidak menguntungkan yang signifikan menunjuk pada departemen pembelian.
Dengan  penggunaan  analisis  varian  yang  meliputi  varian  bahan  baku, varian tenaga kerja langsung, dan varian biaya overhead pabrik maka perusahaan lebih mudah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian aktivitas produksi perusahaan. Perusahaan dapat mengetahui ada tidaknya penyimpangan atau selisih biaya-biaya produksi. Kemungkinan perusahaan dapat mencari alternatif tindakan korektif  untuk  menyikapi  permasalahan  yang  ada.  Dengan  demikian  proses produksi dapat berjalan dengan baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai.







DAFTAR PUSTAKA

http://niedanied.blogspot.com/2011/05/ii-pengendalian-biaya-dengan-biaya.html
http://mala1135.wordpress.com/2012/12/27/anggaran
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ekma4314/ekma4314a/Materi_2_2.htm